Real Madrid secara resmi telah menunjuk Xabi Alonso sebagai pelatih baru, yang akan menggantikan Carlo Ancelotti. REALMADRID PLANET, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Alonso, yang sebelumnya sukses membawa Bayer Leverkusen bersaing di papan atas Bundesliga, dikontrak untuk tiga musim ke depan. Namun, tantangan terbesarnya bukan hanya mempertahankan performa tim, melainkan juga mematahkan “kutukan” pelatih asal Spanyol di klub tersebut.
Sejak era 1990-an, tidak ada pelatih asli Spanyol yang mampu bertahan lama di Santiago Bernabeu. Vicente del Bosque (1999-2003) adalah yang terakhir bertahan lebih dari tiga tahun. Setelahnya, enam pelatih Spanyol gagal mencapai satu tahun, dengan masa jabatan terpanjang hanya 215 hari (Rafa Benitez).
Alonso, yang pernah menjadi pemain legendaris Madrid, diharapkan bisa mengubah tren ini. Dengan pengalaman melatih di level top Eropa dan pemahaman mendalam tentang filosofi klub, ia memiliki modal kuat untuk sukses. Namun, tekanan tinggi dari manajemen dan fans bisa menjadi ujian sesungguhnya.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Sejarah Kelam Pelatih Spanyol di Real Madrid
Real Madrid dikenal sebagai klub yang kerap berganti pelatih, terutama jika berasal dari Spanyol. Dalam dua dekade terakhir, enam pelatih lokal gagal bertahan lebih dari satu musim. Jose Antonio Camacho (2004) hanya bertahan 117 hari, sementara Julen Lopetegui (2018) dipecat setelah 137 hari.
Pola ini menunjukkan bahwa Madrid lebih memilih pelatih asing seperti Zinedine Zidane, Carlo Ancelotti, atau Jose Mourinho, yang mampu bertahan lebih lama dan meraih trofi. Pelatih Spanyol kerap dianggap kurang tegas menghadapi tekanan atau tidak cocok dengan gaya permainan Los Blancos.
Xabi Alonso harus belajar dari kegagalan pendahulunya. Salah satu kunci suksesnya adalah membuktikan bahwa ia mampu mengelola ruang ganti penuh bintang dan memenuhi ekspektasi tinggi sebagai klub paling sukses di Eropa.
Baca Juga: Restrukturisasi Real Madrid: Raul Gonzalez Pamit, Arbeloa Naik Jabatan
Modal Sukses Xabi Alonso
Meski tergolong pelatih muda, Xabi Alonso memiliki beberapa keunggulan yang bisa membantunya bertahan di Madrid. Pertama, ia adalah legenda klub yang memahami budaya dan tuntutan fans. Kedua, prestasinya bersama Leverkusen—termasuk membangun tim bermain ofensif dan stabil di Bundesliga—menunjukkan kualitas taktikalnya.
Selain itu, Alonso dikenal sebagai pemimpin yang disegani. Karakternya yang tenang namun tegas mirip dengan Zidane, yang sukses membawa Madrid meraih tiga gelar Liga Champions berturut-turut. Jika ia bisa membangun hubungan baik dengan pemain kunci seperti Vinícius Jr. dan Jude Bellingham, peluang suksesnya semakin besar.
Namun, ia harus waspada terhadap dinamika politik internal klub. Madrid adalah tim dengan banyak kepentingan, dan kegagalan di beberapa laga besar bisa memicu krisis kepercayaan.
Bisakah Alonso Mematahkan Kutukan?
Peluang Xabi Alonso untuk sukses di Madrid tergantung pada beberapa faktor. Pertama, dukungan manajemen dalam membangun skuat kompetitif. Kedua, kemampuannya beradaptasi dengan tekanan dan tuntutan trofi. Terakhir, keberuntungan dalam menghindari konflik internal yang sering menjadi penyebab pemecatan pelatih Spanyol sebelumnya.
Jika Alonso bisa melewati musim pertama dengan setidaknya satu gelar (La Liga atau Liga Champions), ia berpotensi mematahkan stigma negatif tersebut. Namun, kegagalan di awal musim bisa membuatnya menjadi korban berikutnya dari “kutukan” pelatih lokal.
Bagaimanapun, penunjukannya adalah babak baru bagi Real Madrid. Fans berharap sang legenda mampu mengembalikan kejayaan klub sekaligus membuktikan bahwa pelatih Spanyol juga bisa sukses di Bernabeu. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita real madrid terbaru lainnya hanya dengan klik realmadridplanet.com.