Final Copa del Rey 2025 mempertemukan dua raksasa sepak bola Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, dalam laga yang sarat emosi dan penuh tekanan.
Pertandingan yang digelar pada 26 April 2025 di Estadio de La Cartuja, Sevilla, ini menjadi momen penting bagi Real Madrid yang tengah menghadapi musim sulit sekaligus berusaha menyelamatkan muka dan prestasi mereka di tengah situasi penuh kontroversi dan ketegangan, langsung saja klik link REALMADRID PLANET.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Real Madrid dan Rekam Jejak Musim 2024-25 yang Menantang
Musim 2024-25 menjadi salah satu periode paling menantang bagi Real Madrid dalam sejarah klub. Menghadapi jadwal pertandingan yang sangat padat, termasuk 22 laga dalam rentang 71 hari pada paruh pertama tahun 2025. Real Madrid harus menghadapi beban fisik yang luar biasa berat. Situasi ini menyebabkan kelelahan para pemain dan sejumlah cedera signifikan. Seperti yang dialami oleh Dani Carvajal dan Eder Militao, yang turut mempengaruhi performa tim secara keseluruhan.
Meski menghadapi berbagai kendala fisik dan mental, Real Madrid tetap tampil kompetitif di berbagai kompetisi. Mereka bertahan sebagai kandidat kuat di La Liga dengan posisi yang kokoh di papan atas klasemen. Serta berhasil melaju hingga babak final Copa del Rey dan melangkah ke babak perempat final Liga Champions. Namun, tekanan tidak hanya berasal dari faktor fisik. Melainkan juga adanya kelemahan dalam keseimbangan skuad dan solidaritas tim yang sempat menurun dibandingkan musim sebelumnya, sehingga memengaruhi konsistensi performa mereka.
Kontroversi dan Tekanan dari Media Resmi Klub
Kontroversi terkait final Copa del Rey 2025 semakin memanas karena tekanan yang ditimbulkan oleh media resmi klub Real Madrid. Madrid TV (RMTV), terhadap wasit yang akan memimpin pertandingan, Ricardo de Burgos Bengoetxea. RMTV merilis video yang menyoroti sejumlah kesalahan yang diduga dilakukan oleh De Burgos sepanjang kariernya. Terutama dalam pertandingan yang melibatkan Real Madrid.
Tekanan dari media resmi klub ini memunculkan perpecahan yang nyata antara Real Madrid dan para pejabat wasit serta federasi sepak bola Spanyol (RFEF). Wasit dan VAR, Pablo Gonzalez Fuertes, bahkan menyatakan dalam konferensi pers bahwa kelompok wasit akan mengambil tindakan serius untuk menghadapi serangan dan tekanan dari pihak eksternal yang merugikan integritas mereka. Menanggapi hal tersebut, Real Madrid menegaskan bahwa pernyataan resmi para wasit ini tidak dapat diterima. Serta menuding adanya animositas dan permusuhan yang jelas dari para pejabat tersebut terhadap klub mereka.
Baca Juga: Cerita Singkat Legenda Madrid dan Paus Fransiskus
Rivalitas Abadi El Clasico dalam Laga Final Copa del Rey
Final kali ini adalah pertemuan ke-260 antara Barcelona dan Real Madrid, sekaligus menjadi pertemuan ketiga mereka dalam musim kompetisi ini. Ini merupakan final Copa del Rey pertama yang mempertemukan kedua klub dalam sebelas tahun terakhir, sejak tahun 2014 saat Real Madrid keluar sebagai pemenang.
Riwayat pertemuan antara kedua tim dalam final Copa del Rey cukup berimbang. Dengan Barcelona dan Real Madrid sama-sama memenangkan tiga gelar dari enam pertemuan di final tersebut sebelumnya. Barcelona adalah tim tersukses di sejarah Copa del Rey dengan 31 gelar. Sementara Real Madrid berada di posisi ketiga dengan 20 gelar. Pertandingan ini sangat dinanti, tidak hanya karena rivalitasnya. Tapi juga karena sejarah dan gengsi yang melekat pada trofi tertua dalam sepak bola Spanyol ini.