Jude Bellingham telah menjadi pusat perhatian di dunia sepak bola sejak debutnya yang sensasional baik di klub maupun level internasional.
Sejak bergabung dengan Real Madrid pada musim 2023/24, performanya terus berkembang. Namun, musim yang kini berjalan memberikan tantangan baru yang berbeda dengan pencapaian luar biasa yang diraihnya di tahun lalu. Artikel REALMADRID PLANET akan menggali perubahan yang dialami Bellingham antara musim lalu dan musim ini, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut.
Performa Musim Lalu: Kejayaan di Real Madrid
Musim 2023/24 merupakan tahun yang sangat sukses bagi Jude Bellingham. Dalam kompetisi La Liga, ia berhasil mencetak 19 gol dan mencatatkan 6 assist, menjadikannya sebagai salah satu gelandang paling produktif di liga. Kontribusinya juga terlihat di pentas Eropa, di mana ia menorehkan 4 gol dan 5 assist dalam perjalanannya bersama Real Madrid di UEFA Champions League. Bellingham berhasil membantu timnya meraih gelar La Liga, UEFA Champions League, dan Supercopa de España, menjadikannya salah satu kandidat terkuat untuk mendapatkan gelar Ballon d’Or tahun 2024.
Gaya bermain Bellingham sangat fleksibel dan dinamis, seringkali beroperasi di posisi yang lebih menyerang dan menjadi jantung permainan Madrid. Ia mampu menembus garis pertahanan lawan dengan keterampilan menguasai bola dan visinya yang tajam. Kemajuan ini sangat diapresiasi oleh pelatih Carlo Ancelotti, yang memberinya kebebasan untuk bergerak di area menyerang serta memberikan kontribusi penting dalam fase transisi.
Bellingham dengan cepat beradaptasi dengan atmosfer Real Madrid dan filosofi permainan yang diterapkan oleh Ancelotti. Konsistensinya dalam tampil di lapangan membuatnya menjadi pilihan utama di lini tengah Madrid. Ia sering terlihat berkolaborasi dengan Vinicius Junior dan Rodrygo, menciptakan banyak peluang berbahaya untuk tim. Keberhasilannya mencetak gol, baik dari permainan terbuka maupun set-piece, menambah nilai lebih bagi kehadirannya di lapangan.
Perubahan di Musim Ini: Tantangan Baru
Memasuki musim 2024/25, Jude Bellingham menghadapi situasi yang lebih rumit. Meskipun awal musim penuh harapan, performanya tidak seproduktif tahun lalu, di mana hingga saat ini ia belum mencetak gol dalam sembilan pertandingan pertamanya bersama Real Madrid. Banyak penggemar dan analis mulai mempertanyakan peran barunya di tim dan bagaimana hal itu memengaruhi kontribusinya di lapangan.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan produktivitas gol Bellingham adalah perubahan posisinya di lapangan. Dengan kedatangan Kylian Mbappé, pelatih Ancelotti memutuskan untuk mengubah formasi, menjadikan Bellingham lebih sering bermain sebagai gelandang tengah daripada sebagai pemain nomor 10. Meskipun ia sudah terbiasa bermain di berbagai posisi, perubahan ini tampaknya mengurangi kebebasannya untuk menyerang, yang berujung pada berkurangnya peluang mencetak gol.
Perubahan taktik Real Madrid juga berkontribusi pada pergeseran gaya bermain Bellingham. Di musim lalu, Madrid lebih fokus pada serangan bebas yang memanfaatkan kecepatan dan pergerakan pemain depan, sedangkan di musim ini, mereka lebih berusaha untuk mengontrol penguasaan bola dan meredakan tempo permainan. Oleh karena itu, peran Bellingham sebagai penghubung antara lini tengah dan serangan menjadi sangat penting, tetapi tidak menghasilkan jumlah gol yang sama seperti sebelumnya.
Tantangan yang Dihadapi Bellingham
Jude Bellingham harus menghadapi sejumlah tantangan dalam menjalani musim kedua di Real Madrid. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap perubahan tujuan dan ekspektasi terhadapnya. Setelah tahun debut yang luar biasa, ekspektasi untuk Bellingham di musim kedua meningkat. Selain tekanan untuk beradaptasi dengan kehadiran Mbappé, ia juga menghadapi sorotan dari penggemar dan media untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan performa luar biasanya dari musim lalu. Hal ini menambah beban mental yang bisa memengaruhi permainannya.
Bellingham juga mengalami beberapa masalah kesehatan yang memengaruhi penampilannya. Cedera yang dialaminya pada musim lalu membuatnya harus beradaptasi kembali dengan fisiknya. Ketidakpastian mengenai kondisi fisiknya dapat menjadi faktor penentu tentang seberapa baik ia dapat berkontribusi mengingat banyaknya pertandingan yang dilalui di klub dan tingkat kompetisi yang semakin ketat.
Baca Juga: Krisis Bek Tengah, Real Madrid Angkut Jarrad Branthwaite!
Analisis Perubahan Statistik
Perbandingan statistik Bellingham antara dua musim menunjukkan perubahan signifikan. Di musim lalu, ia mengambil 96 tembakan dan mencetak 23 gol,平均 4,17 tembakan per gol. Namun, di paruh awal musim ini. Ia hanya melakukan sembilan tembakan dengan rata-rata satu tembakan setiap 49 menit, dan belum berhasil mencetak gol sama sekali. Statistik tim menunjukkan dampak dari perubahan peran Bellingham. Dengan lebih banyak menekankan pada aspek defensif dan peran sebagai pengatur play, kontribusi ofensifnya menjadi berkurang. Tim kini mungkin harus mencari cara baru untuk memanfaatkan kekuatan Bellingham untuk mencetak gol dan menciptakan peluang.
Ancelotti dikenal sebagai pelatih yang fleksibel dalam taktik. Di saat Bellingham mungkin mengalami kesulitan, ada kemungkinan Ancelotti akan membuat penyesuaian taktis lain untuk memaksimalkan potensi pemain berusia 21 tahun ini. Pengembalian Bellingham ke posisi lebih ofensif atau penataan ulang formasi tim bisa menjadi langkah yang bijak untuk meningkatkan kontribusi golnya.
Masa Depan Jude Bellingham di Real Madrid
Ketika kita melihat ke depan, masa depan Bellingham di Real Madrid tampak masih cerah meskipun dihadapkan pada tantangan. Pengalaman yang ia kumpulkan pada tahun lalu akan menjadi bekal berharga untuk menghadapi situasi di musim ini. Dengan kompetisi yang masih berjalan, Bellingham memiliki banyak kesempatan untuk memperbaiki performanya. Mengingat keberadaan Mbappé dan para pemain bintang lain di tim. Ada banyak ruang bagi Bellingham untuk memahami dan menemukan perannya yang ideal di lapangan.
Momen-momen kunci, seperti pertandingan El Clasico mendatang melawan Barcelona, bisa menjadi titik balik bagi ekspektasi publik terhadapnya. Kedewasaan dan sikap profesional Bellingham mencerminkan pemahaman yang baik tentang pressure yang dihadapinya. Tidak hanya di lapangan, tetapi juga dalam sikapnya terhadap kritik dan pembelajaran dari pengalaman tersebut. Hal ini bisa menjadi kepada jalannya untuk berkembang sebagai salah satu pemain top dunia.
Kesimpulan
Jude Bellingham adalah contoh bagaimana seorang pemain muda dapat mengatasi transisi dan adaptasi di level tertinggi sepak bola. Dari penampilannya yang luar biasa di musim lalu hingga menghadapi tantangan di musim ini. Bellingham menunjukkan bahwa ia memiliki kualitas untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Dengan dukungan pelatih dan rekan-rekan setimnya, terdapat harapan bahwa Bellingham akan segera menemukan kembali performa terbaiknya dan melanjutkan perjalanan cemerlangnya dengan Real Madrid di pentas Eropa. Melihat kedepan, kita semua berharap untuk melihat Bellingham kembali bersinar dan memberikan kontribusi signifikan bagi kesuksesan Real Madrid, baik di liga domestik maupun Eropa.
Dengan bakat dan kemampuannya, dia seharusnya bisa mengubah situasi yang ada menjadi tantangan untuk kebangkitan kembali. Seiring berjalannya waktu, para penggemar akan sangat antusias untuk melihat bagaimana perjalanan kariernya akan terwujud dalam tahun-tahun mendatang. Buat kalian yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai seputaran dunia sepak bola, anda bisa kunjungi artikel REAL MADRID FOREVER, kalian akan mendapatkan informasi yang tentunya terbaru dan ter-update setiap hari.